http://finance.detik.com/read/2015/04/02/072954/2876482/1034/bensin-premium-ri-lebih-mahal-dari-ron-95-malaysia-ini-penyebabnya?991101mainnews
Jakarta -Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi
menyatakan, harga bensin premium RON 88 Rp 7.300/liter saat ini
kemahalan. Pasalnya, di Malaysia saja harga bensin RON 95 atau setara
Pertamax Plus hanya Rp 6.908/liter.
Ada tiga penyebab yang membuat harga BBM khususnya bensin premium RON 88 di Indonesia lebih mahal.
"Salah
satu masalah harga kita tinggi adalah adanya 3 komponen, yakni PPN
(Pajak Pertambahan Nilai), PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor),
dan iuran BPH Migas," ungkap Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero)
Ahmad Bambang, kepada detikFinance, Kamis (2/4/2015).
Bambang
menambahkan, harga BBM di Indonesia diklaim lebih mahal karena kilang
minyaknya berusia tua tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, 90% biaya
pengadaan BBM berasal dari bahan baku yakni minyak mentah.
"Sisanya 10% terdiri dari pemeliharaan kilang, gaji pegawai, energi untuk mengoperasikan kilang, dan lainnya," kata Bambang.
Terkait
harga premium yang ditetapkan pemerintah Rp 7.300/liter sendiri, itu
terdiri dari harga dasar BBM Rp 6.722,67/liter, ditambah biaya tambahan
distribusi ke seluruh daerah di luar Jawa-Bali Rp 134/liter, dan pajak
Rp 1.008,57/liter.
Namun, bila pajak BBM yang totalnya 15%
terdiri dari PPN 10% dan PBBKB 5% dihilangkan, pasti akan berdampak
besar pada hilangnya pendapatan negara dalam setahun sekitar Rp 32
triliun.
"Ada ide dari Komisi VII DPR, bagaimana PPN dihapuskan?
Kalau itu dikerjakan atau terealisasi, itu Rp 32 triliun akan hilang,"
kata Menteri ESDM Sudirman Said beberapa waktu lalu.
(rrd/dnl)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar